
KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemerintah Daerah Ketapang melaksanakan kunjungan safari Natal tahun 2020 pada Jumat (20/11) lalu. Safari Natal tersebut bertujuan untuk langsung bertatap muka serta menyerahkan bingkisan Natal kepada umat Katholik dan Kristen yang akan merayakan Natal dan tahun baru pada 25 Desember mendatang.
Dalam kunjungan tersebut Pemda Ketapang yang diwaikili oleh Asisten I Sekda Ketapang, Franseda, menyerahan bantuan Natal untuk Greja Santo Mikael, Simpang Dua dan Greja GFA Sungai Tontang Kecamatan Simpang Dua. Selanjut Franseda menyerahkan bantuan kepada Greja Paroki Santo Yohanes Rasul Balai Semandang Kecamatan Simpang Hulu, Greja Santo Yosef Meraban, dan terakhir penyerahan bantuan Natal untuk Greja Santo Martinus Balai Bekuak dan Pra Paroki Santa Maria Botong Kecamatan Simpang Hulu.
Asisten I Bidang Pemerintah, Franseda, mengatakan mewakili Pemda Ketapang sejogjanya yang menyerahkan secara simbolis dilakukan Plt Bupati Ketapang, Suprapto S, tetapi kerena yang bersangkutan ada kegiatan Peresmian SPN di Singkawang, maka diwakilakan olehnya. “Permohonan maaf beliau sampaikan karena secara fisik tidak bisa bersama-sama dengan kita,” ucapnya.
Demikian juga Pj Sekda Ketapang, Heronimus Tanam, tidak bisa hadir karena kegiatan sangat padat, sehingga Pj Sekda menugaskan dirinya untuk memimpin rombongan. Sementara Bupati Ketapang, Martin Rantan, saat ini sedang cuti kampanye karena maju lagi sebagai calon Kepala Daerah dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam arahannya, Franseda, mengatakan safari Natal adalah program rutin tahunan Pemerantah Daerah Ketapang yang sudah dimulai sejak 6 tahun yang lalu dan dilanjut sampai tahun ini. Mudah-mudahan tahun depan tetap bisa melanjutkan program safari Natal ini.
“Sedang tujuannya bagai mana Pemerintah bisa membina tali persaudaraan dan bertatap muka dengan umat sekalian, sebenarnya kami menginginkan malam natal kami bisa berada disini namun dengan dengan jadwal pemerintah kami tidak bisa tepat waktu berada di sini, maka dibuatlah jadwal sebelum perayaan natal itu kita sudah berkunjung kepada umat,” jelasnya.
Dijelaskannya kebetulan tahun ini kunjungan lebih awal November, karena padatnya jadwal di bulan Desember, maka tidak memungkinkan dilakukan kunjungan safari Natal. Sedangkan awal Desember sudah dilaksanakan Pilkada, dan sesudah Pilkada ada rentetan kegiatan yang cukup menyita perhatian.
Dia melanjutkan pada pertengahan Desember tanggal 20 keatas itu sudah libur cuti dan tidak melaksanakan tugas sehingga tidak ada waktu lagi untuk kelapangan. “Safari Natal ini bukan kegiatan yang baru dibuat dan dihubung-hubungkan dengan kampanye safari Natal program tahunan yang sudah dirancang sejak tahun lalu yang harus dilaksanakan pemerintah daerah, jadi kalau ada yang menganggap safari Natal ini ajang kapmanye itu salah dan mohon diluruskan,” ungkapnya.
“Dalam kunjungan ini kami ada membawa oleh oleh bantuan beras tetapi jangan dilihat dari besar jumlahnya bantuan ini hanya sebagai perekat tali persaudaraan silaturahmi Pemda Ketapang dengan umat sekalian,” tuturnya
Terkait Pilkada, Fransera menegaskan lagi sebagai Pemerintah yang ditugaskan oleh undang-undang sebagai pembina politik dalam negeri mulai dari Presiden menteri dalam negeri Gubernur dan Bupati. “Pemerintah mengharapkan supaya masing-masing pemilih ikut berpartisipasi aktif dalam pemilihan dengan menggunakan hak pilihnya,” paparnya. (*)